Makalah Komponen Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan STT -PLN Jakarta Barat


Makalah 
Komponen Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan








Disusun oleh :

Juhdin Ali Fikri S

2014 31 140







Sekolah Tinggi Teknik - PLN 
Jakarta Barat








Kata Pengantar 

     Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Komponen – komponen Arsitektur SPK ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.  Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai apa yang di sebut dengan Sistem Pendukung Keputusan ( SPK ) pengertiannya maupun apa saja bagian dalam SPK tersebut saat dalam dunia kerja nanti. 
      Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.  




BAB I 
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 
     Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang menfghgolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat masalah tidak biasa. Yang melatar belakangi dalam pembuatan makalah ini adalah mengenai apa itu struktur Sistem Pendukung Keputusan , apa saja yang jadi bagian dari arsitektur tersebut dan juga bagaimana cara untuk membedakan SPK dengan Keputusan pada umumnya yang pastinya masih membingungkan untuk dipahami secara singkat . Menurut saya sendiri Devinisi dari Keputusan itu sendiri adalah Sebuah jawaban yang memihak terhadap apa yang menyangkut dari pada pilihan dan dapat mengarahkan seseorang terhadap situasi yang akan terjadi di depannya . Sehingga apa yang ada di depan seseorang tersebut sebenarnya adalah keputusan keputusan yang memuat pilihan dalam tiap keputusan tersebut . 
     Dalam hal -hal yang berhubungan dengan keputusan inilah SPK mempermudah  suatu pengambilan keputusan  dengan sistem- sistem dan komponen- komponen yang telah di terapkan sehingga seseorang dapat mengambil keputusan yang rumit sekalipun dalam waktu yang singkat . jika dalam suatu perusahaan tidak menerapkan SPK maka perusahaan tersebut tidak akan menjadi perusahaan yang besar nantinya karena dalam pribahasa yang menyatakan " Semakin tinggi pohon maka semakin besar angin yang akan menerpanya " yang dimaksud dalam hal ini adalah Sebuah perusahaan semakin maju maka akan semakin banya pilihan dan keputusan yang harus di ambil tanpa terkecuali , semakin besar perusahaan tersebut maka keputusan -keputusan yang harus diputuskan akan semakin berat dan sangat mempengaruhi masa depan dari Perusahaan tersebut , SPK dalam perusahaannya akan mensupport agar pengambilan keputusan tersebut benar juga tidakmerugikan perusahaan. Arsitektur dalam SPK adalah hal yang menarik dan tentunya memberi peran penting terhadap SPK itu sendiri , hal inilah yang harus di sadari juga dipahami  secara matang dalam ilmu Sistem Pendukung Keputusan.

1.2 Rumusan Masalah 
- Apa itu Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan ?
- Apa saja komponen dari Sistem Pendukung Keputusan ?
- Bagaimana pengaruh SPK bagi kehidupan bermasyarakat ?

1.3 Tujuan 
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
- Yaitu agar pembaca dapat memahami apa itu Sistem Pendukung Keputusan. 
- Memberikan wawasan terhadap apa saja komponen dari Arsitektur SPK.
- Dapat menerapkan SPK tersebut dalam kehidupan sehari hari .
- Agar pembaca mengetahui kondisi apa saja yang dapat diterapkan SPK sebagai acuan pengambilan keputusan.

1.4 Manfaat 
Manfaat yang didapatkan pada makalah ini adalah mengenai penerapannya sehari -hari dengan kondisi yang tepat untuk menerapkan Sistem Pendukung Keputusan tersebut , dengan adanya Sistem ini akan ada dimana Sistem dapat memberikan keuntungan lebih bagi orang yang dapat memanfaatkanya secara benar .




BAB II 
Pembahasan 

2.1 Pengertian SPK
Sistem Pendukung Keputusan  adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi terstruktur yang spesifik. Sistem Pendukung Keputusan  dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis adhoc data, pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan yang digunakan pada saat-saat yang tidak biasa. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) juga merupakan penggabungan sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan dan menjadi sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah semi struktur. Dengan pengertian diatas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Sistem Pendukung Keputusan  bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan untuk melengkapi informasi dari data yang telah diolah secara relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan.

2.2 Tahapan Pengambilan Keputusan

     Sistem pendukung keputusan secara garis besar seorang pengambil keputusan dalam melakukan pengambilan keputusan melewati beberapa alur/ proses seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini untuk mendapatkan keputusan yang terbaik. Alur/ proses pemilihan alternatif tindakan/keputusan biasanya terdiri dari langkah-langkah berikut:

  • Tahap Inteligence

     Suatu tahap proses seseorang dalam rangka pengambil keputusan untuk permasalahan yang dihadapi, terdiri dari aktivitas
penelusuran, pendeteksian serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.
  • Tahap Design

    Tahap proses pengambil keputusan setelah tahap intellegence meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi. Aktivitas yang biasanya dilakukan seperti menemukan, mengembangkan dan menganalisa alternatif tindakan yang dapat dilakukan.
  • Tahap Choice

     Pada tahap ini dilakukan prosespemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan  tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.

2.3 Fungsi Sistem Pendukung Keputusan
     Secara global dapat dikatakan bahwa fungsi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan dengan memberikan alternatif-alternatif keputusan yang lebih banyak atau lebih baik, sehingga dapat membantu untuk merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi. Dengan demikian Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Jadi dapatlah dikatakan secara singkat bahwa tujuan Sistem Penunjang Keputusan adalah untuk meningkatkan efektivitas (do the right things) dan efesiensi (do the things right) dalam pengambilan keputusan. Walaupun demikian penekanan dari suatu Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah pada peningkatan efektivitas dari pengambilan keputusan dari pada efisiensinya.

2.4 Karakteristik SPK
Karakteristik dan kemampuan sebuah sistem pendukung keputusan sebagai berikut :
  • Sistem Pendukung Keputusan menyediakan dukungan untuk pengambil keputusan utamanya pada keadaan-keadaansemistruktur dan tidak terstruktur dengan menggabungkan  penilaian manusia dan informasi komputerisasi.
  • Menyedikan dukungan untuk tingkat manajerial mulai dari eksekutif sampai manajer.
  • Menyedikan dukungan untuk kelompok individu, problemproblem yang kurang terstruktur memerlukan keterlibatan beberapa individu dari departemen-departemen yang lain dalam organisasi.
  • Sistem pendukung keputusan menyediakan dukungan kepada independen atau keputusan yang berlanjut.
  • Sistem pendukung keputusan memberikan dukungan kepada semua fase dalam proses pembuatan keputusan inteligence, design, choice dan impelementasi.
  • Sistem pendukung keputusan mendukung banyak proses dan  gaya pengambilan keputusan.
  • Sistem pendukung keputusan  adaptive  terhadap waktu, pembuat keputusan harus reaktif bisa menghadapi  perubahan-perubahan kondisi secara cepat dan merubah  sistem pendukung keputusan harus fleksibel sehingga pengguna dapat menambah, menghapus, mengkombinasikan,  merubah dan mengatur kembali terhadap elemen-elemen dasar.
  • Sistem pendukung keputusan mudah digunakan. Pengguna merasa berada dirumah saat bekerja dengan system, sepertiuser friendly, fleksibelitas, kemampuan penggunaan grafik yang tinggi dan bahasa untuk berinteraksi dengan mesin seperti menggunakan bahasa inggris maka akan menaikan efektifitas dari sistem pendukung keputusan.
  • Sistem pendukung keputusan menaikkan efektifitas pembuatan keputusan baik dalam hal ketepatan waktu dan kualitas bukan pada biaya pembuatan keputusan atau biaya pemakaian waktu komputer.
  • Pembuat keputusan dapat mengontrol terhadap tahapantahapan pembuatan keputusan seperti pada tahap intelegence,choice dan implementation dan sistem pendukung keputusan diarahkan untuk mendukung pada pembuat keputusan bukanmenggantikan posisinya.
  • Memungkinkan pengguna akhir dapat membangun sistem sendiri yang sederhana. Sistemyang besar dapat dibangun dengan bantuan dari spesialis sistem informasi.
  • Sistem pendukung keputusan menggunakan model-model standar atau buatan pengguna untuk menganalisa keadaankeadaan keputusan. Kemampuan modelingmemungkinkan bereksperimen dengan strategiyang berbeda-beda dibawah konfigurasi yang berbeda-beda pula.
  • Sistem pendukung keputusan mendukung akses dari bermacam-macam sumber data, format, dan tipe, jangkauan dari sistem informasi geografi pada orientasi obyek.


2.5 Sub sistem SPK
      Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan dapat terdiri dari beberapa subsistem, yaitu:
  • 1. Subsistem manajemen data

     Subsistem manajemen data memasukkan satu database yang berisi data yang relevan untuk sistuasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sistem manajemen database (DBMS/Data Base Management System). Subsistem manajemen data dapat diinterkoneksikan dengan data warehouse perusahaan, suatu repositori untuk data perusahaan yang relevan untuk pengambilan keputusan.
  • 2. Subsistem manajemen model

     Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan, statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat. Bahasa-bahasa pemodelan untuk membangun model-model kustom juga dimasukkan. Perangkat lunak ini sering disebut sistem manajemen basis model (MBMS). Komponen ini dapat dikoneksikan kepenyimpanan korporat atau eksternal yang ada pada model.
  • 3. Subsistem antarmuka pengguna

     Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan sistem pendukung keputusan melalui subsistem ini. Pengguna adalah bagian yang dipertimbangkan dari sistem. Para peneliti menegaskan bahwa beberapa kontribusi unik dari sistem pendukung keputusan berasal dari interaksi yang intensif antara komputer dan pembuat keputusan.
  • 4. Subsistem manajemen berbasis-pengetahuan

     Subsistem ini mendukung semua subsistem lain atau bertindak langsung sebagai suatu komponen independen dan sifatnya optional. Ia memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan si pengambil keputusan. Subsistem ini dapat diinterkoneksikan dengan repositori pengetahuan perusahaan (bagian dari sistem manajemen pengetahuan), yang kadang-kadang disebut basis pengetahuan organisasional. Berdasarkan definisi, sistem pendukung keputusan harus mencakup tiga komponen utama dari DBMS, MBMS, dan antarmuka pengguna. Subsistem manajemen berbasis pengetahuan adalah opsional, namun dapat memberikan banyak manfaat karena memberikan intelijensi bagi tiga komponen utama tersebut. Seperti pada semua sistem informasi manajemen, pengguna dapat dianggap sebagai komponen sistem pendukung keputusan. Komponen-komponen tersebut membentuk sistem aplikasi sistem pendukung keputusan yang dapat dikoneksikan ke intranet perusahaan, ke ekstranet, atau ke internet .  Arsitektur dari sistem pendukung keputusan ditunjukkan pada Gambar  berikut: 




2.5.1 Komponen‐komponen Sistem Pendukung Keputusan 

  • 1. Data Management System 

      Segala aktivitas yang berhubungan dengan pengambilan, penyimpanan dan pengaturan data- data yang relevan dengan konteks keputusan yang akan diambil. Selain itu, komponen ini juga menyediakan berbagai fungsi keamanan, prosedur integritas data, dan administrasi data secara umum yang berkaitan dengan SPK. Berbagai tugas ini dilakukan dalam data management system beserta beberapa sub sistemnya yang diantaranya meliputi database, database management system, repository data, dan fasilitas query data. 

  • 2. Model Management System 

    Sistem ini menampilkan aktivitas pengambilan, penyimpanan dan pengaturan data dengan berbagai model kuantitatif, yang menyediakan kemampuan analitis untuk SPK. 

  • 3. Knowledge Base 

     Aktivitas yang berkaitan dengan pengenalan masalah, dan menghasilkan solusi final maupun sementara, hal‐hal yang berkaitan dengan manajemen proses pemecahan masalah merupakan inti dari komponen ini. Knowledge base merupakan “otak” dari kelima komponen SPK. Data dan model diolah untuk kemudian hasilnya menjadi bahan pertimbangan bagi user dalam mengambil keputusan. 

  • 4. User Interface 

      Adalah jalur penghubung antara sistem dengan user, sehingga komponen‐ komponen sistem SPK dapat diakses dan dimanipulasi dengan mudah oleh user untuk memberikan dukungan pada pengambilan keputusan. Kemudahan penggunaan dan komunikasi antar user dan SPK pada dasarnya merupakan ukuran keberhasilan penggunaan SPK itu sendiri. 

  • 5. User(s) 

      Desain, implementasi dan pemanfaatan SPK tidak akan efektif jika tidak disertai peran pengguna. Kemampuan, ketrampilan, motivasi, dan pengetahuan pengguna sebagai pengatur SPK, akan menentukan efektivitas dari penggunaan SPK.





BAB III
Penutup 

Kesimpulan 
    Kesimpulan yang dapat di ambil dalam pembahasan pada makalah ini adalah bahwa Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sangat penting bagi kehidupan sehari hari baik itu dalam suatu organisasi kecil atau pun dalam Organisasi besar seperti Perusahaan - perusahaan , dengan SPK keputusan - keputusan dapat diambil lalu di putuskan secara baik dan dapat sekaligus menigkatkan  produktifitas sang pengguna sehingga dapat memperoleh kemajuan dalam hidupnya . 


Daftar Pustaka 

Kusrini, 2007, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Andi Offset, Yogyakarta 

http://irpantips4u.blogspot.co.id












Comments

Popular Posts